Unknown
On Senin, 10 Maret 2014
Seorang mantan insinyur yang berusia 63 tahun berikut ini mungkin tidak
sesuai dengan gambaran khas dari seorang pembunuh berpakaian gelap
dengan senjata mematikan dan bisa menghilang ke dalam bom asap. Tapi
Jinichi Kawakami dipercaya sebagai ninja terakhir di Jepang. Yang asli,
bukan ninja-ninjaan.
Jinichi Kawakami
Dia adalah ketua dari klan
"Ban", salah satu suku ninja yang sejarahnya dapat ditelusuri hingga 500
tahun yang lalu. Jinichi dianggap oleh beberapa orang sebagai penjaga
terakhir rahasia mata-mata Jepang yang masih hidup sampai hari ini.
Jinichi
pertama kali masuk ke dunia ninja pada usia enam tahun, tapi dia tidak
bisa mengingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan sang guru,
Masazo Ishida, seorang pria yang selalu berpakaian sebagai biksu Buddha.
"Saya terus berlatih tanpa mengetahui apa yang benar-benar saya
lakukan. Setelah lama kemudian saya baru menyadari bahwa saya sedang
berlatih ninjutsu (seni beladiri ninja)."
"Untuk konsentrasi, saya
melihat sumbu lilin sampai saya punya perasaan bahwa saya benar-benar
berada di dalamnya. Saya juga berlatih mendengar suara jarum jatuh di
lantai," katanya. Dia juga berlatih memanjat dinding, melompat dari
ketinggian dan belajar bagaimana mencampur bahan kimia untuk menciptakan
ledakan dan bom asap.
"Saya juga dilatih untuk menahan panas dan
dingin serta rasa sakit dan kelaparan. Semua latihan itu sulit dan
menyakitkan, tapi saya tidak pernah berpikir mengapa saya melakukan hal
itu. Latihan-latihan itu dibuat untuk menjadi bagian dari hidup saya,"
katanya sambil menunjukkan beberapa alat dan teknik yang digunakan dalam
tugas spionase dan sabotase pada masa lalu.
Tepat sebelum dia
berumur 19 tahun, Jinichi sudah mewarisi gelar master dan mempunyai
gulungan-gulungan rahasia persis seperti yang kita sering lihat di anime
dan manga. "Seni ninjitsu terletak di pergerakan yang tidak disadari
oleh musuh, bukan dengan kekerasan brutal."
Ninja (Asli) Yang Terakhir Di Jepang?
Saat
ini para ninja hanya hidup dalam cerita-cerita fiksi atau digunakan
untuk mempromosikan kota Iga, yang terletak sekitar 350 kilometer dari
Tokyo, dekat dengan ibukota kekaisaran kuno, Kyoto, yang dulunya rumah
bagi banyak ninja.
Jinichi berpikiran bahwa dirinya disebut-sebut
sebagai ninja terakhir mungkin karena tidak ada lagi orang yang belajar
semua keterampilan ninja secara langsung dari seorang guru besar ninja.
"Ninja yang sesungguhnya sudah tidak ada lagi sekarang," katanya sambil
menegaskan bahwa dia adalah ketua klan "Ban" yang terakhir. Tidak akan
ada orang yang mewarisi posisinya karena dia menganggap bahwa ninja
sudah tidak cocok lagi hidup di dunia modern.....,...ntahlah apa ia benar''seorang ninja yang terakhir....
Posting Komentar