- Home »
- KOTA MERAUKE/MENGETAHUI SEDIKIT TENTANG MERAUKE
kota merauke adalah kota paling timur indonesia dan juga kabupaten terbesar di indonesia..konon katanya nama kabupaten merauke berasal dari orang belanda yang salah mengucapkan kata merauke
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk Kabupaten Merauke per tanggal 31 Desember 2012,
menurut pendataan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah
246.852 Jiwa. Dari jumlah tersebut, Penduduk laki-laki mencapai 130.514
Jiwa dan perempuan mencapai 116.338 Jiwa. Jumlah Kepala Keluarga
tercatat sebanyak 60.406 KK. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di
Distrik Merauke yang jumlahnya mencapai 115.359 Jiwa. Jumlah penduduk
terkecil terdapat di Distrik Kaptel dengan jumlah penduduk sebanyak
1.833 Jiwa. Data tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Transportasi
Untuk menuju ke Kota Merauke (Kota Rusa) bisa ditempuh dengan menggunakan kapal laut (Kapal Pelni) dan juga melalui transportasi udara yang hanya dilayani oleh maskapai penerbangan swasta, yaitu Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Lion Air.Kota Merauke terkenal dengan sebutan Kota Rusa dikarenakan dahulu hewan jenis ini banyak sekali ditemukan di kota ini selain binatang-binatang asli Papua lainnya, seperti kangguru merah, burung pelikan dan sebagainya.
Dilihat dari kondisi geografi, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pulau Papua. Secara geografi, kota Merauke adalah salah satu kota paling timur di Indonesia, sekaligus berbatasan dengan Negara (Papua New Guinea).
Di kota Merauke terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terdapat di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia dari Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) sampai Merauke (Papua). Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di sebelah timur kota Merauke. Untuk menuju ke Sota kita bisa menggunakan kendaraan roda empat.
Dari latar belakang sejarah, kota Merauke memiliki keunikan tersendiri. Nama kota ini diambil dari nama sebuah sungai yang melintasi daerah Papua Bagian Selatan, yaitu sungai Maro. Nama kota Merauke terjadi karena kesalahpahaman bahasa antara pendatang (orang-orang Belanda) dan suku Marind (penduduk asli Kabupaten Merauke). Orang-orang Belanda yang melintasi sungai Maro menggunakan kapal uap, menarik perhatian suku Marind. Disinilah terjadi komunikasi antara orang Belanda yang mengira orang Marind bisa menggunakan bahasa Melayu.
Perekonomian di kota Merauke termasuk berkembang. Kapal-kapal yang memuat kebutuhan pokok penduduk Kabupaten Merauke berdatangan dari Pulau Jawa, namun untuk kembali ke Pulau jawa kapal-kapal ini tidak memuat barang muatan. Terjadi juga transaksi dagang antara penduduk Merauke dengan penduduk Negara tetangga PNG yang datang ke daerah kabupaten Merauke (Pelintas Batas) khusus untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Masalah Flu Burung yang sering terdengar di media masa Indonesia seperti tidak terlihat di Pulau Papua khususnya di kota terujung sebelah timur Indonesia ini. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya akses transportasi ke daerah terujung timur Indonesia ini.
Terdapat berbagai sub marga dari Suku Marind-anim tersebut, yaitu:
- Kaize
- Gebze
- Balaigeze
- Mahuze
- Ndiken
- Basik-basik
Koordinat: - | |
Provinsi | Papua |
Dasar hukum | - |
Tanggal | - |
Ibu kota | Kota Merauke |
Pemerintahan | |
- Bupati | Drs. Romanus Mbaraka, MT |
- Wakil Bupati | Sunarjo.S.Sos |
- DAU | Rp. 1.039.460.880.000.-(2013)[1] |
Luas | 45,071 km2 |
Populasi | |
- Total | 195.716 jiwa (2010) |
- Kepadatan | 4.342,39 jiwa/km2 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0971 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 20 |
- Kelurahan | 160/8 |
- Flora resmi | --- |
- Fauna resmi | --- |
- Situs web | http://www.merauke.go.id/ |
Posting Komentar