Language translate

Indonesian English German Dutch Portuguese Russian Greek Brazilian French Spanish Arabic Korean

Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Unknown On Sabtu, 08 Maret 2014

Apa Penyebab Anus Sering Gatal-Gatal?

Gatal memang membuat seseorang tidak nyaman. Mau tidak mau, jika ada bagian tubuh yang terasa gatal, yang bersangkutan pasti menggaruknya. Namun bagaimana dengan gatal di anus? Amankah digaruk?

dr Ayu Yuni Andini mengatakan bahwa gatal di anus bisa saja disebabkan karena adanya bakteri di dalam anus. Namun jika seseorang sedang mengalami wasir, hal itu juga bisa disebabkan oleh dampak wasir yang dialami.



"Jika gatal ketika wasir, sebaiknya lebih sering mengganti pakaian dalam. Namun jika gatal terus menerus, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter," papar dr Ayu ketika dihubungi dan ditulis pada Rabu (19/2/2014).

Dokter umum di klinik Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini juga mengatakan bahwa sebenarnya aman-aman saja jika ingin menggaruk bagian anus yang gatal. Namun tidak boleh menggaruk terlalu kencang.

"Kalau menggaruk terlalu kencang, takutnya anus atau daerah sekitarnya bisa terluka," terangnya.

Namun ternyata, bukan hanya wasir saja yang dapat membuat anus gatal. Prof. dr. Supargiyono, DTM&H., SU., Sp.Par(K), Kepala Bagian Parasitologi FK UGM mengatakan bahwa gatal di anus juga bisa disebabkan oleh cacing kremi.

"Cacing kremi betina itu unik, dia meletakkan telurnya di luar usus yaitu di daerah dubur makanya kadang suka gatal di dubur. Ya coba lihat pakai senter, kalau ada seperti parutan kelapa ya itu cacing kremi," paparnya seperti pernah diberitakan detikHealth sebelumnya.

Prof Supargiyono mengatakan bahwa sebaiknya tidak menggaruk anus yang gatal karena cacing kremi. Selain bisa menempel di benda dan menulari orang lain, menggaruk anus juga bisa menyebabkan infeksi dan bahkan radang pada dubur.

Untuk mengatasi cacing kremi yang sudah menginfeksi tubuh, Prof Supargiyono mengatakan bahwa cacing kremi tersebut harus dihilangkan.

"Bisa dengan periksa tinja kalau memang ada cacing kremi kita obati. Atau pemeriksaan lain itu ada semacam selotip yang ditempel di daerah dubur, lalu ditempelkan di gelas, akan kelihatan itu ada kreminya atau nggak," pungkas Prof Supargiyono.