Unknown
On Rabu, 26 Oktober 2016
HARAPAN DARI LANGIT
(karya:m.lukman.a.s)
Namaku
Bima,pekerjaanku adalah petugas pelayanan penumpang kereta api serayu jurusan
jakarta-jogjakarta.
Gemuruh suasana
stasiun mulai nampak terasa, kereta yang datang dan pergi silih berganti
Menunjukan
kesibukan yang terlihat jelas,dari kejauhan ku melihat sesuatu yang aneh
,ketika pemudik mulai memasuki kereta tampak seorang lanjut usia berbaju lusuh
tanpa mengenakan alas kaki ,kotor dan tampak seperti seorang gembel ,ia membawa
karung yang cukup besar di punggungnya,ketika ia menaiki kereta ,apak itu di
hentikan oleh polisi stasiun.
“bapak
tidak boleh naik, kalau tidak ada tiket tidak bisa naik..”
Bapak tersebut berkata sambil mengeluarkan
sambil mengeluarkan sesuatu...
“ini
tiketnya pak..saya mau naik dulu..”
Petugas tidak bisa
berbuat apa-apa karna bapak itu memiliki tiket..
Aku pun di buat
penasaran olehnya mengapa seorang yang tampak seperti seorang gembel bisa
membeli tiket kereta exekutif.
Dari kejauhan aku
melihat orang-orang di sekitarnya risih di buatnya dan merasa anehsama seperti
yang aku rasakan..
Terlihat dia sedang
duduk memopong dan memeluk karung besar yang ia pikul tadi..
Ku hampirinya dan
berkata ..
“bapak,maaf karungnya bisa di taruh di
atas saja “
Bapak tersebut menjawab
“saya tidak mau mas,biar saja karung ini
saya pegang..”
Karna semakin
penasaran ku bertanya padanya..
“bolehkah saya tau apa isi dalam karung
itu”
“ini
hanya ubi yang saya beli kemarin...”(sambil mengeluarkan 1 buah ubi dari dalam
karung)
Rupanya cibiran dan
hujatan semakin ramai menyerang bapak itu..kata-kata kasarpun tak ayal
terlontar dari penumpang lain..
Aku merasa iba dan
kasihan melihatnya pasti bapak tua itu sedih melihat banyak yang menghina dirinya..
Kereta
yang kami naiki tiba di stasiun PURWOKERTO atau 4 jam sebelum sampai di
jogjakarta,
Bapak itu berdiri
dan memikul karung besarnya tersebut..kakinya mulai melangkah menunjukan bahwa
ia akan keluar kereta..
Sampainya ia di luar
masih saja terlihat hujatan dan makian di siratkan kepadanya..
Aku mencoba lerai
keributan tersebut dan berkata kepada bapak tua itu..
“pak
maaf ini stasiun PURWOKERTO,bukannya tujuan bapak stasiun jogja ? masih 4jam
lagi dari sini
Bapak itu menatapku
dan berkata
“tidak
apa nak,biar saya turun di sini saja ,kasihan penumpang lain merasa terganggu
oleh saya”
Karna semakin merasa
kasihan,aku berinisiatif untuk membeli ubi di karungnya itu
“bapak
bolehkah saya minta ubinya untuk istri saya yang sedang hamil di rumah”
Ia pun membuka
karung dan mengambil 4 buah ubi.
“ini
ubinya,ubi ini milik anak saya,dia suka sekali ubi ,maaf bapak Cuma punya 4 ubi
saja ,ambilah nak istrimu pasti
sangatlah senang”
Namun keheranan
mulai merasuk ke dalam pikitran ini lagi,mengapa karung yang begiu besar tapi
isi di dalamnya hanya 4buah,.saat ku melihat isi dalam karung tersebut..apa
yang ku lihatmembuat ku dan penumpang lainterbelalak,terpaku dan terdiam 1000
kata..
Terdapat tubuh
seorang anak kecil yang tampak kaku dan pucat yang tersirat di wajah anak
tersebut.
“iyaa,yang
kalian lihat itu namanya Dimas ,dia anak semata wayangku,dia suka ubi,dia suka
membantuku bekerja sebagai pemulung,dia gemar membaca dia anak yang pintar,setiap
ia ingin tidur dia slalu berkta bahwa ia ingin sekali pulang ke kampungnya di
jogja,dia ingin naik kereta yang bagus dan dingin,sejak 2 bulan lalu hidungnya
sering mengeluarkan darah aku tak tau dia sakit apa dia hanya berucap ketika ku
ingin membawanya kerumah sakit
“ayah
tolong jangan bawa aku ke rumah sakit,tolong yah bawa aku ke rumah nenek naik
kereta dingin”
Dia
selalu memaksaku untuk membeli ubi senyum gembira dan riang ketika ia
menyantapnya..hari ini ku berhasil mewujudkan cita citanya,TERIMAKASIH mas dan
maaf untuk smua karna sudah merusak perjalanan kalian..
Ia
memikul karung tersebut dan kaki tuanya yang tak beralas dan sudah tidak sekuat
dulu,pakaian lusuhnya mulai sirna
meninggalkan kami semua yang masih terdiam dengan rasa yang tidak
menentu lagi.ia berjalan yang sampai kini ku tak tau ia di mana .ketika sosok
tua tersebut mulai hilang bayangannya mulai sirna meninggalkan kami semua ,meninggalkan stasiun ini .di sore ini...
Catatan penulis.
Mungkin tidak bisa
di pungkiri bahwa kita lebih dekat dengan sosok seorang ibu di bandingkan oleh
ayah,ibu selalu menjadi orang yang ada untuk kita,merawat kita saat
sakit,menanyakan kita sudah makan atau belum,mencari kita saat kita tak nampak
di rumah seharian,dan banyak lagi kehebatan ibu,tapi taukah anda, bahwa dalang
dari semua kebaikan ibu adalah AYAH
Posting Komentar